Dampak Limbah Organik Terhadap Lingkungan - Kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan masih diraukan oleh semua warga, hal ini terbukti dengan masih banyak didapatkan limbah yang berantakan. Padahal apabila mereka mau berfikir siapa yang akan dirugikan jikalau terjadi peristiwa atau bencana alam, tidak lain yaitu mereka sendiri yang menghiraukan ihwal kebersihan lingkungan. Mereka enggan membuang sampah pada tempatnya. Perlu dimengerti bahwa pada dikala ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan pertumbuhan teknologi meningkat dengan pesat. Akan tetapi, banyak imbas buruk yang ditimbulkan, efek jelek tersebut antara lain polusi atau pencemaran linkungan sekitar dari insiden masuknya zat, energi, bagian, atau bagian-bagian lain yang menghancurkan lingkungan, selain dari akhir kegiatan manusia atau proses alami. Sebutan bagi kegiatan manusia atau aktivitas alami yang menimbulkan timbulnya polusi disebut polutan baik jumlah kapasitasnya lebih atau kurang dari batas wajar dan tempatnya berada pada area dan waktu yang tidak tepat. Jenis-jenis Polutan antara lain bahan kimia, bunyi, panas, radiasi, debu, makhluk hidup, zat-zat hasil dari makhluk hidup, dan lain sebagainya. Apabila pada suatu tempat atau area terdapat polutan dengan jumlah lebih dari kadar wajar , maka kondisi ekosistem pada area wilayah tersebut tidak dapat sebanding dan tidak dapat melaksanakan regenerasi (pembersihan sendiri). Dampak Limbah Organik Terhadap Lingkungan Terjadinya pencemaran air yaitu masuknya energi, makhluk hidup, zat-zat, dan atau unsur-bagian lain kedalam air yang berasal dari acara insan atau berasal dari proses alami, sehingga mengakibatkan kualitas air menjadi menurun dan hasilnya air tidak dapat berfungsi untuk konsumsi ataupun selaku kawasan pertumbuhan ekosistem. Maka dari itu air yang ialah sumber kehidupan insan dan banyak sekali makhluk hidup yang ada dipermukaan bumi ini alasannya air yakni salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain air mengalir pada sungai ternyata air juga menenteng sedimen dan polutan. Namun, peristiwa alam seperti angin puting-beliung, gempa bumi, tsunami, gunung merapi, dan lain-lain yang dapat menyebabkan perubahan besar terhadap siklus dan mutu air, kejadian ini bukan dianggap sebagai pencemaran air, sebab definisi dari polusi ialah sebagian dari balasan kegiatan makhluk hidup yang mampu mengubah kualitas terhadap air di paras bumi. Contents Dampak Limbah Organik Terhadap Lingkungan Pencemaran Air berasal dari Bahan Organik Senyawa organik Polusi Air Berasal Dari Limbah Organik Polusi Sungai yang Disebabkan oleh Alam Kesimpulan Dampak Limbah Organik Terhadap Lingkungan Limbah Oganik Apabila dilihat dari asal terjadinya limbah, limbah organik ialah bahan-materi sisa yang berasal dari aktivitas manusia maupun fenomena atau insiden-peristiwa. Limbah organik merupakan materi-bahan yang kondisinya dapat diperbaharui kemabli atau dapat dimanfaatkan ulang, oleh acara manusia atau microba, bakteri-basil yang berada di dalam tanah menjadi bagian hara yang mampu dimanfaatkan oleh tumbuh-tumbuhan tanpa mencemari tanah dan air. Limbah Organik berasal dari flora dan binatang yang mati, berasal dari alam atau dihasilkan dari acara manusia seperti pertanian, perikanan atau lainnya. Limbah organik dapat dengan mudah diuraikan dengan proses secara alami. Sampah organik yang berasal rumah tangga merupakan bahan-bahan yang sebagian besar dapat di daur ulang kembali organik, misalnya Limbah dari dapur, sisa tepung, sayuran, kulit buah, dan daun. Limbah yang berasal dari rumah tangga seperti air kotor yang berasal dari kamar mandi, kakus dan dapur. Kotoran tersebut ialah gabungan dari zat dan bahan mineral ialah bahan organik dalam banyak bentuk, termasuk partikel besar dan partikel kecil, benda-benda atau zat padat, sisa-sisa bahan larutan dalam keadaan terapung dan dalam bentuk kolloid maupun keadaan setengah kolloid. Produsen utama limbah pada air berasal dari limbah domestik yaitu air limbah yang berasal dari perjuangan dan atau kegiatan permukiman (real estate), rumah makan (restauran), perkantoran, perniagaan, apartemen dan asrama. Back to Content ^ Dampak Limbah Organik Terhadap Lingkungan Pencemaran Air berasal dari Bahan Organik Polusi pada air yang disebabkan oleh materi organik yakni tercampurnya zat, energi, unsur, atau bagian lainnya kedalam air sehingga menjadikan keadaan air tercemar. Kondisi pada air yang terganggu mampu tampakjika terjadi perubahan busuk, rasa, dan warna. Dari segi pemahaman pencemaran air, faktor penyebab terjadinya polusi pada air dapat berupa masuknya, energi atau unsur, mahluk hidup, zat lain ke dalam air sehingga mengakibatkan keadaan air tersebut menjadi terkotori. Komponen atau bahan-bahan sering disebut dengan perumpamaan bagian-bagian pencemar, yang proses terjadinya pencampuran tersebut ialah pembuangan yang bersifat berkala , misalnya buangan limbah cairan. Faktor terjadinya pencemaran tersebut mampu yang disebabkan oleh faktor alami, atau terjadi karena aktivitas manusia. Polusi yang ditimbulkan oleh aktivitas atau acara berasal dari alam tidak dapat ditindak tegas oleh aturan, Namun pegawanegeri Negara dalam hal ini Pemerintah yang berwewenang dengan dengan penecmaran lingkungan tetap mesti menanggulangi polusi tersebut. Melihat keadaan penurunan mutu air sampai pada tingkat tertentu. Tingkat tertentu tersebut diartikan selaku keadaan air batas antara tingkat tak-cemar (tingkat kondisi pencemaran air belum hingga batas) dan tingkat terkontaminasi (kualitas air yang sudah hingga ke batas atau melalui batas kondisi air tidak mampu dimanfaatkan atau dimakan). Terdapat hukum standar baku kualitas tertentu air dapat difungsikan atau di konsumsi. Pada PP Nomor 82 tahun 2001 diterangkan bahwa polusi air ialah masuknya atau dimasukkannya komponen, mahluk hidup, zat, energi pada air berasal dari acara manusia sehingga kualitas air turun hingga ke tingkat tertentu yang menyebabkan, air tersebut tidak dapat berfungsi sesuia dengan peruntukannya. Penggolongan atau penentuan bahwa air pada lingkungan tertentu telah terkotori yakni adanya pergeseran-pergeseran yang tampak dan mampu diamati serta mampu digolongkan menjadi : Para Meter Kimia Parameter kimia Biologycal Oxygen Demand (BOD),Kebutuhan oksigen Biokimia atau BOD merupakan jumlah komposisi oksigen yang dibutuhkan oleh mikro organisme yang berperan menguraikan bahan organiknya yang mudah terurai. Bahan organik yang tidak mudah terurai umumnya berasal dari limbah pertanian, pertambangan dan industri. Parameter BOD ini merupakan salah satu parameter yang di lakukan dalam pemantauan parameter air, khusunya pencemaran materi organik yang tidak gampang terurai. BOD menunjukkan jumlah oksigen yang dikosumsi oleh respirasi mikro aerob. Kadar maksimum BOD5 yang diperkenankan untuk kepentingan air minum dan menopang kehidupan organisme akuatik yaitu 3,0-6,0 mg/L.Chemical Oxygen Demand (COD), Kebutuhan oksigen kimiawi atau COD menggambarkan jumlah total oksigen yang diharapkan untuk mengoksidasi materi organik secara kimiawi, baik yang mampu didegradasi secara biologis maupun yang sulit didegradasi secara biologis menjadi CO2 dan H2O. Keberadaan materi organik dapat berasal dari alam ataupun dari kegiatan rumah tangga dan industri. Perairan yang memiliki nilai COD tinggi tidak diharapkan bagi kepentingan perikanan dan petanian. Nilai COD pada perairan yang tidak tercemar lazimnya kurang dari 29 mg/liter. Sedangkan pada perairan yang terkotori mampu lebih dari 200 mg/liter pada limbah industri mampu mencapai 60.000 mg/liter. Dissolved Oxygen (DO), oksigen terlarut atau DO adalah jumlah oksigen yang diharapkan untuk proses degradasi senyawa organik dalam air. Oksigen mampu dihasilkan dari atmosfir atau dari hasil fotosintesis. Kelarutan oksigen dalam air bergantung pada temperature dan tekanan atmosfir. Berdasarkan datadata temperatur dan tekanan, maka kelarutan oksigen bosan dalam air pada 25oC dan tekanan 1 atm yakni 8,32 mg/L. Derajat Keasaman (pH), Derajat keasaman yakni ukuran untuk memilih sifat asam dan basa. Perubahan pH di sebuah air sangat kuat kepada proses fisika, kimia, maupun biologi dari organisme yang hidup di dalamnya. Derajat keasaman disangka sangat berpengaruh kepada daya racun materi pencemaran dan kelarutan beberapa gas, serta memilih bentuk zat didalam air. Nilai pH air dipakai untuk mengekpresikan keadaan keasaman (kosentrasi ion hidrogen) air limbah. Skala pH berkisar antara 1-14. Kisaran nilai pH 1-7 tergolong kondisi asam, pH 7-14 termasuk kondisi basa, dan pH 7 yaitu kondisi netral. Standar pH untuk air pantas minum 6,5 – 8,5. Lemak dan Minyak, Merupakan zat pencemar yang sering dimasukkan kedalam kalangan padatan, adalah padatan yang mengapung di atas permukaan air. Lemak tergolong benda organik yang relatif tidak mudah teruraikan oleh basil. Terbentuknya emulsi air dalam minyak akan membuat lapisan yang menutup permukaan air dan mampu merugikan, alasannya penetrasi sinar matahari ke dalam air menyusut serta lapisan minyak menghambat pegambilan oksigen dari udara sehingga oksigen terlarut menurun. Untuk air sungai kadar maksimum lemak dan minyak 1 mg/l. 5. Nitrogen Amoniak (NH3-N), Merupakan salah satu parameter dalam menentukan mutu air, baik air minum maupun air sungai. Amoniak berupa gas yang berbau tidak yummy sehingga 20 kadarnya harus rendah, pada air minum kadarnya mesti nol sedangkan air sungai kadarnya 0.5 mg/l. Parameter Fisika Suhu, dari sebuah tubuh air dipengaruhi oleh animo, lintang (latitute), ketinggian dari permukaan laut, waktu dalam hari, sirkulasi udara, penutupan awan, dan fatwa serta kedalaman tubuh air, yaitu salah satu faktor yang sungguh penting bagi kehidupan organisme, karena suhu mensugesti baik aktivitas metabolisme maupun pengembangbiakan dari organisme-organisme tersebut. Total Suspended Solid (TSS), Total Suspended Solid atau padatan tersuspensi yaitu padatan yang mengakibatkan kekeruhan air, tidak terlarut, dan tidak mampu mengendap. Padatan tersuspensi terdiri dan partikelpartikel yang ukuran maupun beratnya lebih kecil dari pada sedimen, mirip materi-materi Organik tertentu, tanah liat dan yang lain. Partikel menurunkan intensitas cahaya yang tersuspensi dalam air lazimnya terdiri dari fitoplankton, zooplankton, kotoran hewan, sisa tumbuhan dan binatang, kotoran insan dan limbah industri. Total Dissolved Solid (TDS), Total Dissolved Solid atau padatan terlarut ialah padatan-padatan yang mempunyai ukuran lebih kecil dari padatan tersuspensi. Bahan-materi terlarut pada perairan alami tidak bersifat toksik, akan tetapi jika berlebihan mampu mengembangkan nilai kekeruhan yang berikutnya akan menghambat penetrasi 21 cahaya matahari ke kolom air dan kesannya besar lengan berkuasa kepada proses fotosintesis diperairan. Proses pencemaran air oleh bahan organik yaitu sampah yang dalam proses penguraiannya membutuhkan oksigen yaitu sampah yang mengandung senyawa organik, contohnya sampah industri kuliner, sampah industri gula tebu, sampah rumah tangga (sisa-sisa kuliner), kotoran manusia dan kotoran binatang, tumbuh¬tumbuhan dan binatang yang mati. Untuk proses penguraian sampah¬sampah tersebut memerlukan banyak oksigen, sehingga bila sampah-sampah tersbut terdapat dalam air, maka perairan (sumber air) tersebut akan kekurangan oksigen, ikan-ikan dan organisme dalam air akan mati kelemahan oksigen. Selain itu proses penguraian sampah yang mengandung protein (hewani/nabati) akan menciptakan gas H2S yang berbau wangi, sehingga air tidak layak untuk diminum atau untuk mandi. C, H, S, N, + O2 ® CO2 + H2O + H2S + NO + NO2 Back to Content ^ Senyawa organik Bahan organik yang dapat larut ke dalam air akan mengalami proses penguraian dan proses pembusukan. Dampak akhir proses penguraian dan pembusakan tersebut menjadikan kadar oksigen dalam air turun dratis sehingga biota pada air akan mati. Jika tingkat pencemaran bahan-bahan berasal dari organik meningkat, kita akan mudah mengeceknya apabila terlihat cacing Tubifex berwarna kemerahan bergerombol. Hewan cacing ini merupakan petunjuk biologis (Bioindikator) yang mudah ditemui bila terjadi pencemaran oleh materi organik dari limbah atau sampah yang berasal dari pemukiman. Pada kota-kota besar, air parit yang berada didepan dan samping rumah nampak berwarna kehitaman dan mengeluarkan busuk yang menyengat. Kondisi air parit yang disa dipastikan bahwa tidak ada organisme yang dapat hidup kecuali basil dan jamur. Apabila ketimbang sampah/limbah industri, sampah/limbah rumah tangga di tempat kota-kota besar di Indonesia mencapai jumlah 60% dari seluruh limbah yang ada. Back to Content ^ Polusi Air Berasal Dari Limbah Organik Terjadinya polusi pada air sungai dapat disebabkan oleh dua faktor, adalah Polusi air sungai yang terjadi akibat fenomena alam dan polusi air sungai yang disebabkan oleh aktivitas dan aktivitas insan. Polusi air sungai yang disebabkan oleh fenomena alam antara lain balasan endapan hasil pengikisan, kebakaran hutan, letusan serta desposisi asam. Sementara Polusi air sungai yang ditimbulkan oleh aktivitas atau kegiatan manusia dibagi menjadi beberapa sumber Polusi, antara lain limbah pemukiman, limbah pertanian, limbah rumah sakit, limbah industri, , dan limbah pertambangan. Back to Content ^ Polusi Sungai yang Disebabkan oleh Alam Endapan Hasil Erosi, Banyaknya lumpur yang terbawa pengikisan air sungai akan mengalami pengendapan di bab hilir sungai. Dampak negative yang timbul yakni meluapnya air sungai efek pengikisan yang terus menerus. Maka pada dikala hujan turun yang turun derasr tidak lagi tertahankan maka air tersebut akan membawa seluruh bagian-bab tanah yang ada di atasnya untuk masuk kedalam sungai sungai yang ada. Kebakaran Hutan, pada dasarnya tragedi Kebakaran yang terjadi dihutan memang tidak secara signifikan menjadikan pergantian mutu air di sungai, namun kebakaran hutan dapat memiliki dampak buruk kepada ekosistem makhkluk hidup yang tinggal di sungai yang disebabkan aspek asap. Tebalnya asap menyebabkan matahari tidak mampu menembus kedalamnya sungai atau danau. Maka hal tersebut mampu menciptakan beberapa spesies tanaman yang hidup di sungai menjadi sedikit terhalang untuk melakukan mengolah masakan masakan dengan demikian ikan-ikan sukar bernafas alasannya kandungan CO2 yang berlebih. Letusan Gunung Berapi, pemikiran letusan gunung berapi menyebabkan sungai atau danau tercemar alasannya adalah aneka macam materi yang terbawa dari gunung mengendap di sungai. Jika bahan yang mengendap jumlahnya sungguh besar, dampaknya menjadikan ekosistem dan ikan mati jikalau tertumpuk oleh bebatuan tersebut. Selain itu, materi-materi yang bervolume kecil menyebabkan sungai keruh dan menghipnotis ekosistem di sungai. Desposisi Asam, kandungan yang berlebih zat asam di dalam sungai akan mengakibatkan sekurang-kurangnya spesies yang bertahan. Jenis plankton dan invertebrata merupakan mahkluk yang paling pertama mati akhir imbas pengasaman. Jika sungai mempunyai pH dibawah 5, lebih dari 75 % dari spesies ikan akan hilang. Ini disebabkan oleh imbas rantai masakan, yang secara signifikan mempunyai dampak pada keberlangsungan sebuah ekosistem. Back to Content ^ Kesimpulan Limbah memang tidak dapat dihindari, karena limbah timbul atau limbah ada akhir kegiatan manusia, maupun aktifitas lingkungan. Namun, limbah akhir kegiatan insan sesungguhnya dapat dikendalikan ataupun di kurangi dengan cara menumbuhkan kesadaran akan ancaman limbah kepada kehidupan insan itu sendiri. Tidak hanya itu cara menangani limbah organik terhadap lingkungan menurutkami yaitu dengan menunjukkan pelatihan-pelatihan bagi SDM sumber daya penduduk untuk menciptakan kerajinan, atau barang-barang bernilai ekonomis yang sangat tinggi . dan juga memperlihatkan arahan dan tunjangan baik secara adab dan finansial bagi mereka yang hendak berusaha untuk menciptakan kerajinan-kerajinan tersebut. Reward berupa hadiah bagi mereka yang mampu menciptakan barang atau kerajinan dari limbah organik juga mungkin akan dapat menunjukkan motivasi tersendiri, sehingga mereka akan berlomba dan membuat barang sesuai dengan kreatifitas mereka. Semoga Artikel tentang Dampak Limbah Organik Terhadap Lingkungan dapat berfaedah untuk menambah wawasan dan selaku pemanis tumpuan Back to Content ^ Sumber https://somadrug1.blogspot.com
pop
Senin, 30 November 2020
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon