PENGENALAN ILMU KIMIA Ilmu kimia ialah bagian dari ilmu pengetanhuan alam (sain atau science) yang perhatian utamanya tertuju pada apa dan bagaimana materi atau zat itu. Ilmu kimia tidak dapat dipandang sebagai pusat ilmu pengetahuan, sebab ilmu kimia merupakan bab dari ilmu pengetahuan (sains ) yang bersentuhan dengan biologi dan fisika dan bahkan dengan ilmu geografi fisik. Perubahan (reaksi- reaksi) yang terjadi pada makhluk hidup, contohnya bagaimana suatumakanan mampu berkembang menjadi lemak dan daging di dalam badan, serta bagaimana sebetulnya sebuah obat bekerka, ialah bagian ilmu kimia yang bersinggungan dengan ilmu biologi. Bagaimana sebuah logam mampu dalam air keras, bagaimana sebuah bahan dapat menghantarkan listrik yakni bagian ilmu kimia yang bersentuhan dengan ilmu fisika. Apa saja materi-materi penyusun bumi, bintang dan bulan serta bagaimana hal tersebut mampu terjadi ialah bagian ilmu kimia yang bersinggungan dengan ilmu geografi. A.Ruang Lingkup Ilmu Kimia Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang bahan, mencakup susunan, struktur, sifat dan perubahannya, serta energi yang mempelajari pergantian tersebut. Materi yakni sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa. Struktur bahan adalah citra ihwal bagaimana atom-atom saling terikat yang menentukan sifat materi . Contoh intan dan grafit unsurnya sama, yaitu carbon (C), tetapi strukturnya berlainan, sehingga sifatnya berlawanan. B. Peranan Ilmu Kimia Dalam Kehidupan dan IPTEK Perkembangan ilmu kimia diawali semenjak jaman Alkimia yakni pada abad ke-5 SM. Berawal di Aleksandria, Mesir dan meningkat ke Cina. Pada dikala itu para hebat kimia berusaha mengubah watu menjadi emas. Perkembangan ilmu kimia di Cina menciptakan abu mesiu yang berkhasiat sampai kini sebagai alat perang dan kembang api. Dari Aleksandria Mesir, alkimia berkembang di Eropa dan di Eropa inilah alkimia berkembang dengan pesat menjadi ilmu kimia terbaru. Kimia Modern berkembang dengan segera karena didorong oleh adanya perkembangan ilmu lain, juga menyebabkan ilmu lain tersebut mampu terbantu berkat penemuan-penemuan oleh mahir kimia, misalnya kristal cair yang ditemukan para ahli kimia dimanfaatkan oleh ahli Fisika untuk menciptakan layar kalkulator dan layar komputer yang dikenal dengan LCD (Liquid Crystal Display ). Penemuan ihwal prosedur pergeseran zat menenteng para jago biologi mengembankan Biologi molekuler yang dipraktekkan dalam rekayasa genetika. Manfaat ilmu kimia : - pengertian yang baik ihwal alam sekitar dan banyak sekali proses yang berlangsung di dalamnya. - Mengubah bahan alam menjadi produk yang lebih berkhasiat, untuk menyanggupi kebutuhan manusia. - Dapat memecahkan duduk perkara secara sistematis. C. Kedudukan Ilmu Kimia Diantara Ilmu Lainnya Bidang kedokteran, adanya obat-obatan yang dibuat berdasarkan riset kimia. Bidang pertanian, penggunaan pupuk untuk menyuburkan tanah dan pestisida untuk membasmi hama dan penyakit tanaman Bidang geologi, proses penentuan unsure-unsur yang menyusun mineral dan tahap pendahuluan untuk eksplorasi, menggunakan dasar-dasar kimia. Bidang biologi, proses kimia berjalan dalam makhluk hidup mencakup pencernaan makanan, pernapasan, metabolisme, fotosintesis dan lain-lain. Bidang hukum, investigasi terhadap peralatan bukti kriminalitas (kriminologi). Rambut darah mampu diperiksa struktur DNA-nya. Bidang mesin, mempelajari sifat dan komposisi logam yang bagus untuk pembuatan mesin, mempelajari sifat dan komposisi bahan bakar dan minyak pelumas mesin. Bidang teknik sipil, penggunaan semen, kayu, cat, paku, besi, pralon, dsb, melalui riset yang menurut ilmu kima. D. Perkembangan Ilmu Kimia - 3500 SM, peradaban Mesir kuno, telah melaksanakan pengawetan jenazah, pembuatan anggur, dan pembuatan beberapa logam mirip tembaga dan timah. - Abad 4 SM, Filsuf Yunani, Demokritus dan Aristoteles, mencoba memahami hakikat materi. Menurut Demokritus bahan berisikan partikel kecil yang disebut atom. Sedangkan Aristoteles mengatakan bahwa materi terbentuk 4 jenis unsur, yaitu tanah, air, api dan udara. - Abad pertengahan ( 500 – 1600 M), para ilmuwan Arab dan Persia telah dapat menciptakan berbagai jenis zat, seperti alkohol, arsen, zink, asam iodida, asam sulfat, dan asam nitrat. Juga pengubahan beberapa logam, seperti besi, tembaga, zink dan emas. Ahli kimia Arab populer Jabir ibn Hayyan (700-778) - Abad 18 M, lahir kimia terbaru, ketika Antoine Laurent Lavoiser (1743-1794) mahir kimia menemukan hukum kekekalan massa. Tahun 1803 John Dalton, mengajukan teori atom yang pertama. Macam-macam ilmu kimia : - Kimia organik, memusatkan kajian ihwal senyawa organik, mirip alkohol, bensin, solar dll - Kimia anorganik, kajian pada senyawa-senyawa anorganik, seperti garam, mineral dan lain-lain. - Biokimia, tentang sifat dan komposisi senyawa, mencakup karbohidrat, lemak, protein dll. - Kimia analitik, berkaitan dengan penentuan kimia kualitatif dan kuantitatif. - Kimia lingkungan, mengkaji persoalan lingkungan - Kimia inti, perihal zat radioaktif - Kimia farmasi, perihal pemisahan , pengerjaan dan pengembangan bahan alam untuk obat. - Kimia fisik, berhubungan dengan ilmu Fisika - Kimia pangan, pengembangan kualitas pangan. E. Metode Ilmiah Oleh karena ilmu kimia yakni ilmu sains, maka untuk mempelajari ilimu kimia harus memakai disiplin ilmu dan cara-cara atau tata cara yang mampu dipakai oleh para saintis (ilmuwan) dalam memperoleh ilmu wawasan tersebut. Cara-cara atau metodedalam mempelajari dan mendapatkan ilmu wawasan (sains) disebut tata cara ilmiah. Alur Kegiatan Metode Ilmiah 1. Merumuskan Masalah Percobaan dimulai dengan suatu pertanyaan, sesudah itu menjajal menjawab pertanyaan itu dengan melakukan percobaan 2. Menyusun Kerangka Berpikir Kerangka berpikir dicari melalui kepustakaan atau fakta empiris. Ilmu meningkat alasannya adalah orang membaca atau berbagi apa yang telah ditemukan orang lain. Penemuan-inovasi orang lain dapat dijadikan kerangka berpikir untuk menyebarkan dan menemukan hal-hal yang lain 3. Merumuskan hipotesis Hipotesis ialah suatu praduga yang merupakan tanggapan sementara terhadap persoalan yang belum dibuktikan 4. Melakukan percobaan Setalah praduga sementara dirumuskan , tahapa selanjutnya yaitu menerangkan apakah dugaan itu benar atau tidak. Eksperimen berfungsi untuk menguji hipotesis yang diajukan tersebut dengan disokong oleh bukti empiris yang cukup dari hasil percobaan. 5. Analisis data Tahap ini ialah tahap yang merepotkan, biasanya diperlukan alat analisis data berbentukstatistik. Hasil analisis data umumnya dipakai untuk membuat kesimpulan. 6. Menarik kesimpulan Kesimpulan dibentuk menurut hasil eksperimen/percobaan. Ada dua kemungkinan, pertama hipotesis ditolak berarti praduga sementara tidak sesuai dengan hasil eksperimen. Kedua hipotesa diterima memiliki arti praduga sementara sesuai dengan hasil eksperimen. 7. Publikasi Setelah melaksanakan percobaan/penelitian maka akibatnya diterbitkan dalam bentuk jurnal atau dipublikasikan di majalah. Pengantar ke laboratorium Kimia Ilmu kimia yakni ilmu yang berdasarkan eksperimen. Sebelum memasuki laboratorium, hal-hal yang perlu diperhatikan: 1. Persiapan 1. Jas praktikum (lab-jas) 2. Serbet (kain lap) . Catatan praktikum. 2. Pelajari Materi yang mau dipraktikumkan harus dipelajari terlebih dahulu. Harus telah tahu apa yang akan dijalankan, alat dan bahan apa yang diperlukan, cara kerja serta hal-hal khusus seperti bahaya yang mungkin terjadi. 3.Selama berada di Laboratorium 1. Menjaga ketertiban, keselamatan orang lain dan diri sendiri 2. jangan mencampurkan materi kimia yang tidak kita pahami 4. Berbagai Alat dan Penggunaannya 1. Mengukur Volum cairan, dengan memakai gelas kimia, labu ukur, silinder ukur, pipet buret 2. Mengukur massa , dengan menggunakan neraca 3. Alat pembakar: berbentukpembakar spiritus atau pembakar Bunsen 4. Pengukur suhu: termometer 5. Lemari Asam/lemari asap Percobaan yang menghasilkan gas beracun harus dilaksanakan di dalam lemari asap. 6. Beberapa petunjuk / larangan 1. pelajari apalagi dulu bahan percobaan 2. Pergunakan beling mata pengaman 3. Perhatikan cara memanaskan 4. Jangan membahayakan orang lain 5. Perhatikan cara mencium gas 6. Jangan asal mencampakkan zat dikeranjang sampah 7. Jangan mengembalikan zat yang sisa ke dalam botol stok 7. Zat kimia Berbahaya Zat kimia ada yang korosif, gampang terbakar, gampang meledak, ataupun beracun. Perhatikan tanda pada labelnya. 8. Menaksir Massa dan Volume Berbagai Materi Pada berbagai percobaan, tidak harus menimbang atau mengukur volum zat-zat yang direaksikan dengan teliti, namun mungkin cukup dengan asumsi saja. Supaya perkiraan tidak terlalu jauh dari jumlah yang dimaksudkan, maka siswa perlu berlatih menaksir massa dan volume banyak sekali jenis zat Sumber http://lets-sekolah.blogspot.com
pop
Selasa, 01 Desember 2020
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon