Rabu, 25 November 2020

Makalah Pemikiran Pendidikan Islamkonferensi Pertama Pendidikan Islam

Konferensi Dunia pertama yang membahas tentang pendidikan Islam yang pesertanya adalah kelompok muslim pada Maret-April 1977. Penyelenggaranya yakni Universitas King Abdul Aziz di Jeddah (Makkah). Pada pertemuan ini tergolong berhasil, dimana pada konferensi tersebut membahas semua persoalan pendidikan, baik dalam bentuk pendidikan formal ataupun yang non-formal dan kategorinya di segala cabang ilmu pengetahuan.

Dan konflikasi pendidikan dalam penerapannya dilapangan sangat mempengaruhi kualitas dan kuantitas pendidikan Islam, khususnya ketika penerapannya telah berbentuk dwi-fungsi. Bentuk dwi-fungsi ini terlaksana saat dalam mengkaji azas-azas Islam, ialah sebagian golongan berpendapat bahwa sekulerasi sungguh urgen dalam menumbuh kembangkan anutan pendidikan Islam, tetapi dikalangan yang foundamentalis masih konsisten berpikiran, bahwa pendidikan Islam adalah tetap berbentuk keagamaan seutuhnya.

Persoalan ini berkutat pada pembahasan antara pendidikan masyarakat, kajian ini mengangkat persoalan pendidikan perempuan serta mengajukan tujuan dan target pendidikan selaku acuan ideal dalam semua cabang pendidikan Islam yang pada risikonya, pertemuan mengkrucutkan kajian pada masalah pengetahuan, adalah pengetahuan dibagi menjadi dua macam yakni :
  • Pengetahuan yang diterima selaku wahyu (perennial Knomledge)
  • Pengetahuan yang diperoleh (aquired Knomledge)
1. Tujuan Pendidikan Islam
Pendidikan sebagai proses pembelajaran dan meraih kemajuan kepribadian insan secara global baik jasmani dan rohani merupakan eksistensi dan subtansi dari pendidikan Islam, dan perwujudannya tergambar pada aktualisasi dari ketaatan (syari'ah) terhadap Allah Swt dan inilah tujuan tamat dari pendidikan Islam sepenuhnya.

2. Pengelompokan Pengetahuan dan metode
Sebagai titik ukur dari sasaran pendidikan tersebut, maka pendidikan Islam dikelompokkan menjadi dua klasifikasi yaitu :

-Pengetahuan Abadi ialah segala wawasan yang berasal dari wahyu
-Pengetahuan yang diperoleh yakni : ilmu-ilmu social, alam, dan ilmu-ilmu terapan yang lain.

3. Kurikulum dan Silabus Pengetahuan Abadi
Kurikulumnya berisikan buku-buku agama yang kesemuanya berdasarkan dari al-Qur'an dan sunnah Rasul, yang dibuat untuk memperkenalkan kepada kaum selaku jawaban bagi musuh Islam yang beropini mereng kepada Islam. Kurikulum ini direalisasikan dalam bidang ilmu fiqh, studi syariah selaku aplikasi sehari-hari, sejarah kebudayaan Islam dan ilmu-ilmu sastra Arab( sebagai bahsa Al-qur'an)

4. Kurikulum dan Silabus: Pengetahuan yang Diperoleh
Pada konferensi ini diajukan biar menyebarkan pemikiran kritik dalam bentuk sastra, seni keterampilan, ilmu-ilmu social, sebagai bentuk observasi dan komparasi sastra ajaib kepada fatwa poemikiran sastra Islam. Dan konferensi ini menginginkan supaya peran-tugas berikut dirumuskan menjadi:
  • Pembuatan indeks bibligrafi untuk-untuk sosial
  • Studi-stusi perbandingan dan
  • Persiapan ensiklopedia yang mudah dikerjakan
5. Pendidikan dan Masyarakat:Pendidikan non-formal
Media komunikasi sebagai salah-satu bentuk pendidikan non-formal diajukan supaya lebih ditingkatkan untuk menunjang perkembangan pendidikan Islam. Pendidikan bentuk komunikasi ini dibuat dalam program ilmiah yang dibimbing oleh semangat keislaman

6. Pendidikan Pendidikan Non-formal Bagi Kaum Muda
Mensturkrisasi lembaga pendidikan di Mesjid-mesjid dan melaksankan acara-acara yang berbau keislaman.[1]

--------------------------
[1]Di kutip dari buku karangan Dr.Ali Ashraf,Horison Baru Pendidikan Islam.terj.Sori Sormin Siregar.cet.1(Jakarta:Pustaka Firdaus, 1989),h.105-114

Sumber http://makalahmajannaii.blogspot.com


EmoticonEmoticon