BAB II
PEMBAHASAN
Makalah Perkembangan Pemikiran Pendidikan Islam khalifah Andalusia
PEMBAHASAN
Makalah Perkembangan Pemikiran Pendidikan Islam khalifah Andalusia
Perjalanan sejarah Islam tentu tidak akan luput kenangan tetang Daulah Umayyah, hal tersebut digambarkan dalam lekukan sejarah wacana pertumbuhan pendidikan Islam yang mengirimkan dunia Islam pada inklusifisme fatwa dikala merasionalisasikan al-Qur'an, kondisi ini kian membuka pandangan ummat untuk terus menerjemahkan manuskrif-manuskrif peninggalan helenik, Abdurrahman Ad-Dakhil(711-75 M)(selaku periode pertama yang pusat di kota Damaskus dan berikutnya pada periode kedua Daulay Amawiyah(755-1013 M) dan selanjutnya pada kala ketiga dimana ketika itu Andalusia telah terpecah-pecah menjadi Negara-negara kecil dan ini menyebabkan berkurangnya perkembangan ilmu pengetahuan, dimana ia menerapkan pendidikan yang berbasiskan di Mesjid sampai pada terebentuknya pendidikan tinggi di Cordova, pada awalnya pendidikan meningkat cuma pada system membaca, menulis dan menghapal dan kesemuanya itu mangkaji wacana pendidikan keagamaan, mirip ilmu bahasa Arab, sastra, hadist, fiqh dan yang lainnya, selanjutnya berkembangkan dan berintegralitisasi kepada ilmu-ilmu alat. Perkembangan pendidikan tinggi ini menjadikan perhatian penduduk Erofa untuk menuntut ilmu-ilmu sebagai keperluan peradaban.[1]
Perkembangan ilmu wawasan dalam dunia Islam dilambangkan dengan Dinasty Umayyah menawarkan bahwa dunia Islam telah menancapkan cakarnya menuju pergantian yang berkonsentrasi pada penyebaran agama Islam, para tokoh pemikir-pemikir Islam waktu itu seperti, Abdullah ibn Yasin, Abu Am'r Yuduf ibn al-Barr Abu al-Walid, ibn Hazm, Hussain Ibn al Ghassani, Ibn Ashim dan mereka ini ialah para muhaddisin.[2] Prestasi tersebut sebab atas seiringnya visi dan visi pemerintah dengan para ilmuan sehingga pertumbuhan ilmu wawasan bergulir dan menumbuhkan ilmu yang lain yang diantaranya adalah :
Pengetahuan ihwal agama yakni pengkajian wacana hadis, fiqh[3], ilmu kalam, tasawuf Sastra adalah selaku salah bagian untuk mempermudah dalam menerjemahkan manuskrif-manuskrif yang didapatkan dalam era eksvansi Filsafat dan sains merupakan kajian perihal tranformasi helenik terhadap pemurnian filsafat kedalam fisafat Islam ialah ajaran-fatwa Aristoteles dan tokoh-tokoh filosof lainnya dan juga yang terkenal saat itu adalah kemahiran para penyair dalam megubah kata-kata. Arsitektur yakni pengembangan konstruksi infra-struktur dalam mendirikan Mesjid-mesjid dan bangunan yang lain.[4]
Diantara ilmu pengetahuan tersebut masih ada keilmuan yang meningkat ketika itu tergolong ilmu tumbuh-tanaman dan pengobatan yang dikembangkan melalui observasi yang fantastis oleh para ilmuan Islam mirip Sabi'in al Ghafiqi, Abu Ja'far, dan yang berbagi ilmu kedokteran diwakili oleh Ahmad ibnMuhammad, yang materi obat-obatannya menggunakan berkembang-flora.[5]
Sistem pengembangan pendidikan yang dipraktekkan pemerintah dikala itu tidak mampu dipisahkan atas koordinasi dengan para ilmuan yang berasal dari Erofa Timur dan mereka sengaja didatangkan ke Spanyol untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang masih masih berbahasa Parsi dan berbahasa Pahlavi juga bahasa-bahasa lainnya, juga para ilmuan yang sengaja melakukan observasi diluar Andalusia selaku bentuk pengamatan dan eksfriment dan semuanya itu didukung oleh pemerintah dan kesungguhan para ilmuan juga kestabilan keamanan waktu itu menjadi suatu jaminan bagi ilmuah, sehingga mereka lebih leluasa dalam membuatkan dan mengajarkan ilmu-ilmu tersebut, dimana Islam sudah menjembatani dan menghidupkan stagnasi ilmu-ilmu Yunani Purba [6]
Footnote
-----------------------
[1]Musyrifah Sunanto,Sejarah Islam Klasik:Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam(Jakarta:Prenada Media, 2003),h.128
[2]Ahmad Amin,Dzuhr al-Islam:Juz III,(Cairo:Maktabah, al-Nadhah al-Mishriyyah, 1953),h.48
[3]Ibid, ulama fiqh,populer waktu itu ialah Imam Malik(abd Makil ibn Habib al-Sullami) yang mengembangkan ilmu fiqh dari warisan gurunya., dan ia banyak mendidik murid-muridnya sampai menjadi tokoh penyebar faham Malikiyah, seperti: Yahya Ibn Yahya al-laits, Isa Ibn Dinar fiqh yang ketika ini masih tetap dianut oleh ummat Islam modrent
[4]Sunanto,Sejarah Islam,h.130
[5]Philif K.Hitti,History of The Arab(London:Macmillan, 1970),h.557
[6]Amin,Dzuhr al-Islam295
Sumber http://makalahmajannaii.blogspot.com
EmoticonEmoticon